Sunday, December 11, 2011

Apakah kemampuan bernyanyi yang kurang dapat dijadikan alasan seseorang menjadi rapper?

Belakangan ini, sering saya melihat grup hip-hop maupun pop yang memiliki rapper di dalamnya. Sebut saja T(inisial) dari Indonesia dan *PM dari korea selatan. Kedua grup ini memiliki rapper, namun kelegitan dari rap di setiap lagu mereka kurang terasa. Rap yang ada hanya seperti berbicara cepat saja dan kadang terdengar bahwa sang rapper tidak bisa mengatur nafasnya.

Lirik yang digunakan kurang berseni dan flow yang berantakan juga dapat ditemui dalam lagu-lagu mereka. Sampai saya pernah melihat thread di sebuah forum musik korea yang membicarakan tentang banyaknya orang yang tidak bisa bernyanyi, tapi ingin terjun ke dunia olah vokal dengan mengandalkan “rap”, sekali lagi “rap”, bukan rap.

Rap dianggap mudah karena mereka pikir asalkan mereka bisa berbicara cepat mengikuti tempo, mereka sudah bisa dianggap bisa nge-rap. Hasilnya, tentu saja berbeda dengan orang yang benar-benar niat atau berbakat menjadi rapper.

Apakah rap sudah dianggap rendah saat ini? Apakah kemampuan nge-rap bukanlah sesuatu yang istimewa sampai banyak orang yang asal jadi rapper? Saya mohon pendapat teman-teman tentang keadaan nyata yang saya telah rangkum di atas. Terimakasih

ShortLink : http://j.mp/Rap_AT

2 comments:

Anonymous said...

I lke your blog

Unknown said...

Cant boy ,rapper kalo kta aq bkan hnya bcara cpat ,rap pny 2unsur ,bicara cpat dngn nafas tnpa ptus ,n bsa bermusik hny dgn mulut..it lah rapper kta aq

Post a Comment